Nama Bengkulu diambil dari kisah perang melawan
orang Aceh yang datang hendak melamar Putri
Gading Cempaka, yaitu Soak Ratu Agung Raja Sungai Serut Akan tetapi
lamaran tersebut ditolak sehingga menimbulkan perang. Suku Soak Dalam, adalah
saudara kandung Putri Gading Cempaka yang menggantikan Raja Sungai Serut, saat
terjadi peperangan berteriak “Empang ka Hulu-Empang ka hulu”: yang artinya
hadang mereka (orang Aceh) jangan biarkan mereka menginjakkkan kakinya ditanah
kita . Dari kata tersebut lahirlah kata Bangkahulu atau Bengkulu, bangsa
Inggris menyebutkannya dengan Bencoolen.
Wilayah Bengkulu telah didiami penduduk sejak
zaman prasejarah, hal ini ditunjukan dengan ditemukannya prasasti dibagian
utara Bengkulu, yaitu bangunan megalitik type dongson dibagian selatan
Bengkulu.